Rabu, 10 Desember 2014

The Hunger Games (Film)

Judul : The Hunger Games
Sutradara : Gary Ross
Produser : Nina Jacobson, Jon Kilik
Diadaptasi dari : The Hunger Games (Suzanne Collins)
Dibintangi :
1. Jennifer Lawrence sebagai Katniss Everdeen
2. Josh Hutcherson sebagai Peeta Mellark
3. Liam Hemsworth sebagai Gale Hawthorne
4. Woody Harrelson sebagai Haymitch Abernathy
5. Elizabeth Banks sebagai Effie Trinket
6. Lenny Kravitz sebagai Cinna
7. Stanley Tucci sebagai Caesar Flickerman
8. Donald Sutherland sebagai Presiden Coriolanus Snow
Pendistribusi : Lionsgate
Dirilis : 
1. 12 Maret 2012 (Premiere Los Angeles)
2. 23 Maret 2012 (Amerika Serikat)
Sekuel : The Hunger Games Catching Fire

 Plot :
Amerika Utara telah musnah. Kini di bekas wilayahnya berdiri negara Panem, dengan Capitol sebagai Ibukota yang dikeliling tiga belas distrik. Masing-masing distrik merupakan distrik yang terfokus pada satu bidang yang menyerahkan hasil alamnya atau keahliannya pada Capitol. Di bawah pemerintahan Capitol yang kejam, muncullah pemberontakan dari ketiga belas distrik. Dua belas distrik dikalahkan dan distrik ketiga belas dimusnahkan. Sebagai pengingat sekaligus bukti nyata bahwa Capitol memiliki kekuatan atas nyawa seluruh penduduknya, diadakanlah The Hunger Games. Dari dua puluh empat peserta, hanya satu orang yang akan hidup dan keluar sebagai pemenang.

The Hunger Games merupakan suatu acara televisi yang disiarkan ke seluruh distrik mengenai kompetisi bertahan hidup. Capitol mengirimkan perwakilannya ke setiap distrik untuk melakukan Reaping atau pemilihan dua orang peserta, satu laki-laki dan perempuan secara acak sebagai perwakilan setiap distrik. Peserta The Hunger Games atau yang lebih sering disebut Tribute memiliki rentang usia antara dua belas tahun hingga delapan belas tahun. Untuk Distrik 12, Effie Trinket akan menjadi orang yang akan mengambil nama secara acak sebagai perwakilannya.

Katniss Everdeen tinggal bersama dengan Ibu dan adik perempuannya, Primrose di wilayah termiskin di Distrik 12 sejak Ayahnya tewas dalam ledakan tambang batu bara lima tahun yang lalu. Tahun ini, Primrose tepat berusia dua belas tahun sehingga namanya akan turut pada Reaping. Katniss dan sahabat berburunya, Gale Hawthorne merupakan tulang punggung keluarga masing-masing dan telah memiliki lebih banyak nama yang mereka sumbangkan untuk Reaping karena mereka meminta jatah makanan lebih pada Capitol untuk bisa membuat keluarga masing-masing bertahan hidup.

Namun, pada saat Reaping nama yang keluar adalah Primrose Everdeen. Katniss langsung mengajukan dirinya untuk menggantikan Prim. Peeta Mellark merupakan perwakilan anak laki-laki. Keduanya memiliki ikatan di masa lalu di mana Peeta pernah menyelamatkan nyawa Katniss. Dia merupakan anak tukang roti dan di saat musim hujan terburuk tahun itu, Peeta melihat Katniss nyaris pingsan di jalanan. Dia sengaja menggosongkan beberapa potong roti sehingga Ibunya mengamuk dan menyuruhnya untuk membuangnya. Namun Peeta melemparkan roti yang sebagian kecil gosong itu kepada Katniss tanpa sepengetahuan Ibunya hingga Katniss merasa memiliki hutang pada anak laki-laki itu hingga sekarang. Berbekal pin emas symbol pemberontakan, burung mockingjay, Katniss berangkat ke Capitol bersama Peeta.

Haymitch, mentor mereka merupakan satu-satunya dari orang dari Distrik 12 yang masih hidup setelah memenangkan The Hunger Games 25 tahunan yang kedua, atau yang lebih disebut The Second Quarter Quell. Dia seorang pemabuk berat namun dia adalah satu-satunya harapan bagi Katniss dan Peeta untuk mendapatkan saran dan sponsor agar bisa bertahan hidup sepanjang kompetisi.

Cinna telah membuat Katniss dan Peeta memberikan tampilan fisik yang memukau sebelum The Hunger Games dimulai. Kemahiran Katniss dalam memanah dan kekuatan Peeta yang telah sering mengangkat karung tepung seberat seratus kilogram membuat mereka cukup menarik minat Juri dan penduduk Capitol. Pembimbing yang melatih Tribute selama tiga hari juga mengagumi kemampuan Katniss yang bisa memilih tumbuhan mana yang bisa dimakan dan mana yang beracun sementara Peeta mampu membuat kamuflase yang luar biasa sehingga tangannya bisa tersamarkan pada kulit pepohonan. Hingga pada saat Tribute diwawancarai oleh Caesar Flickerman sebelum kompetisi dimulai, Peeta menyatakan cintanya yang selama ini terpendam pada Katniss, membuat Katniss menjadi sosok yang diinginkan. Haymitch setuju untuk membuat Katniss dan Peeta menjadi sosok kedua remaja yang saling mencintai namun tidak akan bisa bersatu dari Distrik 12 untuk disajikan sebagai tontonan.Dan sejak saat itu Katniss mendapat julukan The Girl on Fire sementara Peeta dipanggil Lover Boy. 

Strategi ini berhasil menarik minat penonton dan Capitol. 

Hingga saat The Hunger Games ke-74 dimulai, kedua puluh empat peserta berada di tempat yang disebut Cornucopia. Di sana terdapat berbagai macam senjata dan ransel yang berisi barang-barang untuk bertahan hidup. Setelah 60 detik hitungan mundur, kedua puluh empat Tribute saling memperebutkan barang-barang yang tersedia di Cornucopia. Atas saran Haymitch, Katniss meraih ransel berisi peralatan bertahan hidup dan melesat ke hutan alih-alih meraih busur dan anak panah. Clove, gadis dari Distrik 2 melemparnya dengan pisau namun Katniss berhasil menahannya menggunakan ransel sehingga Katniss merasa sedikit terlindungi dengan senjata yang tak pernah diharapkan akan berada di tangannya.

Setiap tewasnya satu orang Tribute akan terdengar letusan meriam. Pasca perebutan senjata dan pembantaian besar-besaran di Cornucopia, sebelas dari dua puluh empat Tribute tewas. Pada malam harinya, Juri Pertarungan memperlihatkan foto Tribute yang tewas beserta dengan distrik mereka. Katniss menemukan air, berburu binatang dan membakarnya dengan hati-hati di atas sisa-sisa bara api sehingga asapnya tidak akan menarik perhatian, tidur di salah satu dahan pohon yang tinggi dengan mengikatkan kakinya pada pohon tersebut agar dia tidak terjatuh saat tidur.

Peserta dari Distrik 1, 2, dan 4 pada umumnya telah dilatih di akademi khusus untuk The Hunger Games dan mengajukan dirinya saat Reaping membuat mereka mendapat julukan Peserta Karier. Tahun ini, peserta dari Distrik 1, 2, gadis dari Distrik 4, dan Peeta membentuk aliansi dan menghabisi peserta lain. Mereka akan membunuh satu sama lain jika waktunya sudah tiba. Peeta diterima di dalam grup ini karena Peserta Karier ingin menghabisi Katniss yang selalu bisa menarik perhatian penonton dan Juri sebelum The Hunger Games dimulai dan mereka yakin Peeta bisa menuntun mereka pada Katniss.

Juri Pertarungan membuat hutan terbakar agar Katniss mendekat ke arah peserta lain, ke arah aliansi maut itu. Katniss berhasil naik ke dahan pohon tertinggi untuk menyelamatkan diri. Cato, peserta laki-laki dari Distrik 2 yang selama ini merupakan sosok mesin pembunuh mematikan tidak bisa memanjat dan Glimmer, gadis dari Distrik 1 tidak bisa memanah Katniss dengan jarak mereka yang terpisahkan cukup jauh. Peeta menenangkan yang lain bahwa sebaiknya mereka beristirahat karena Katniss pasti akan turun dari pohon kalau dia tidak mau mati kelaparan. Katniss beristirahat di dahan pohon, mencoba mengobati luka bakarnya dengan air. Haymitch melihat penderitaan Katniss dan berhasil membujuk sponsor untuk mengiriminya salep pengobat luka bakar.

Pada pagi harinya, Katniss merasa lukanya telah membaik dan di dahan pohon lain, bersembunyi Rue, gadis berusia dua belas tahun dari Distrik 11 yang mengingatkan Katniss pada adiknya Prim. Rue menunjuk sarang Tawon Penjejak yang berada tidak jauh dari Katniss dan melakukan gerakan memotong kemudian menunjuk ke bawah, tempat di mana Peserta Karier terlelap. Katniss memahami maksudnya kemudian memotong dahan tempat sarang Tawon Penjejak itu. Sarangnya jatuh menimpa Peserta Karier dan Peeta, membuat mereka terbangun dan pergi ke segala arah. Glimmer dan gadis dari Distrik 4 tewas di tempat ketika racun dari Tawon Penjejak membuat tubuh mereka membengkak tiga kali lipat dari ukuran normal. Katniss mengambil busur dan anak panah Glimmer ketika Peeta kembali dan menyuruhnya kabur. Di belakang Peeta, Cato melihat Katniss dan mengangkat pedangnya. Katniss melarikan diri sementara Peeta mencoba menghadapi Cato.

Katniss jatuh pingsan dan ketika dia terbangun, bagian tubuhnya yang terkena sengat Tawon Penjejak telah tertutup daun yang membuat racunnya keluar. Rue berdiri mengawasinya, masih bersembunyi di balik pohon. Katniss berjanji tidak akan membunuh Rue dan memintanya untuk bergabung menjadi sekutunya karena dia tahu bahwa jika Rue menginginkannya mati, dia tidak akan memberitahunya mengenai sarang Tawon Penjejak dan mengobati lukanya. Setelah pingsan selama beberapa hari, Rue memberinya informasi bahwa Peeta masih hidup dan Kelompok Karier kembali ke Cornucopia, mengumpulkan seluruh persediaan makanan dan menumpuknya menjadi piramida yang sangat menggoda. Anak laki-laki dari Distrik 3 bergabung dengan mereka, dengan tugas menjaga piramida mereka di Cornucopia sementara mereka menghabisi peserta lain. Anak laki-laki dari Distrik 3 membuat jebakan di sekitar piramida persediaan makanan yang baru disadari Katniss ketika gadis dari Distrik 5 yang tampak licin dan licik sehingga Katniss menamainya Foxface―Muka Rubah.

Katniss dan Rue bekerjasama untuk meledakkan piramida persediaan makanan itu. Katniss berhasil menghancurkannya sehingga ketika Peserta Karier kembali dari pengalih perhatian berupa asap yang diciptakan Rue, Cato membunuh anak laki-laki dari Distrik 3. Katniss kembali ke tempat dia dan Rue berjanji untuk bertemu ketika dia mendengar jeritan Rue dan menemukannya terperangkap dalam jaring. Ketika Katniss membebaskannya, Marvel, anak laki-laki dari Distrik 1 melemparnya dengan tombak. Katniss berhasil selamat dan memanahnya sebagai balasan. Marvel tewas di tempat dan ketika berbalik, Katniss baru sadar bahwa sasaran Marvel bukan dia melainkan Rue. Tombak itu kini tertancap pada tubuh Rue, membuatnya terhuyung. Rue melepaskan tombak dari perutnya, tubuhnya jatuh dalam dekapan Katniss, yang masih shock.

Rue bertanya kepada Katniss apakah dia berhasil menghancurkan persediaan makanan Kelompok Karier dan Katniss menjawab dengan suara tercekat. Rue berkata bahwa Katniss harus memenangkan pertempuran ini untuk mereka berdua. Atas permintaan Rue, Katniss menyanyikannya sebuah lagu yang dikenal dengan sebutan lagu lembah. Begitu lagu itu berakhir, bukti-bukti kehidupan turut meninggalkan raga Rue. Katniss menangisi kepergian gadis kecil berusia dua belas tahun yang mengingatkannya pada sosok Prim. Katniss memetik bunga-bunga kemudian menghiasi jasad Rue sebelum meninggalkannya.

Capitol pasti sedang menikmati kematian tragis seorang gadis kecil tidak berdosa. Katniss berjanji untuk membuktikan pada mereka bahwa Capitol tidak memiliki Rue. Tidak memiliki dirinya. Akan ada serangan balik.

Tindakan Katniss memicu amarah dan membakar semangat penduduk Distrik 11. Mereka melakukan pemberontakan pada Penjaga Perdamaian Capitol yang berjaga di Distrik 11.

Kemudian Claudius Templesmith, komentator pertandingan memberikan pengumuman. Semakin berkurangnya jumlah Tribute yang bertarung, Katniss yakin bahwa Juri Pertarungan pasti melakukan segala cara agar pertandingan maut ini tampak semakin menarik perhatian penonton. Pada The Hunger Games sebelum-sebelumnya ditunjukkan bahwa Claudius akan mengadakan sebuah pesta, di mana seluruh Tribute akan memperebutkan sesuatu di Cornucopia. Namun ternyata Katniss salah. Claudius memberikan pengumuman bahwa The Hunger Games kali ini memperbolehkan dua juara jika dua orang tersebut berasal dari Distrik yang sama dan merupakan dua Tribute yang masih hidup. Pengumuman ini langsung mengingatkan Katniss pada Peeta.

Tinggal enam orang Tribute yang tersisa. Cato dan Clove, kedua Tribute dari Distrik 2; Foxface, gadis dengan wajah mirip rubah yang licik dari Distrik 5; Thresh, anak laki-laki dari Distrik 11 yang tampak berbahaya dan tidak pernah terlihat dekat dengan Rue; Katniss dan Peeta dari Distrik 12. Perubahan peraturan ini tentu saja menguntungkan bagi Distrik 2 dan 12 karena hanya kedua Distrik itu yang masih memiliki Tribute yang utuh.

Katniss menyusuri sungai dan menemukan Peeta yang telah menghias dirinya untuk membuat kamuflase yang sempurna di antara bebatuan dan semak-semak di tepi sungai. Dia terluka parah, membuat Katniss teringat bahwa terakhir kalinya dia bertemu dengan Peeta adalah setelah dia menjatuhkan sarang Tawon Penjejak dan Peeta menyelamatkan nyawanya dari serangan Cato. Sejak saat itu tampaknya Peeta menyembunyikan diri di sini, tanpa makan. Katniss merawat Peeta sebaik yang dia mampu kemudian menemukan sebuah gue yang bisa dijadikan tempat istirahat bagi keduanya karena Katniss yakin bahwa Peeta tidak akan mampu naik pohon untuk beristirahat di salah satu dahannya seperti yang biasa dilakukan Katniss. Luka Peeta semakin bertambah parah membuat Katniss berpikir bahwa satu-satunya yang bisa menyelamatkan nyawa Peeta adalah obat-obatan dari Capitol.

Apa yang harus dia lakukan untuk bisa membuat sponsor mau membelikan obat untuk Peeta kemudian dikirimkan Haymitch ke tempat pertarungan ini?

Kemudian Katniss teringat bahwa dia dan Peeta seharusnya lebih dekat dari yang pernah mereka lakukan sebelumnya. Katniss teringat pada konsep awal Haymitch bahwa mereka berdua adalah pasangan kekasih yang tidak mungkin bersatu dari Distrik 12.

Kemudian muncullah pengumuman dari Claudius bahwa dia mengadakan pesta di Cornucopia. Setiap Tribute membutuhkan sesuatu yang sangat mereka inginkan dan Claudius menyediakannya dalam bentuk tas yang telah diberi label angka sesuai Distrik yang tersisa. Peeta mencegah Katniss untuk pergi ke Cornucopia, tempat yang mereka yakini bahwa Claudius telah mempersiapkan obat untuk Peeta. Katniss tahu bahwa dia tidak memiliki kesempatan lain jadi dia pergi ke Cornucopia sendirian setelah yakin bahwa Peeta terlelap.

Baru saja Katniss memandang meja yang baru disediakan di Cornucopia, tempat tersedia empat buah tas yang diberi label 2, 5, 11, dan 12 ketika Foxface mendadak berlari dan menyambar tas yang berlabel angka 5. Tahu bahwa akan ada musuh yang mengintainya Katniss meluncur ke arah meja dan berhasil menyambar tas berlabelkan angka 12 ketika sebuah pisau melayang mengejarnya begitu dia beranjak pergi dari Cornucopia. Clove, gadis dari Distrik 2 berhasil melukai kening Katniss. Katniss seperti terbawa pada kondisi dimulainya The Hunger Games di mana Clove jugalah yang melemparinya dengan pisau namun pada saat itu Katniss berhasil menghalau datangnya pisau dengan ranselnya. Kini, Clove datang menyerang Katniss dalam jarak dekat sebelum Katniss bisa menarik anak panahnya.

Ketika Katniss tahu bahwa hidupnya akan berakhir, dia berusaha menatap Clove tanpa sedikitpun rasa takut, mencoba untuk berbicara dengan nada menantang kepada Clove karena Katniss tahu bahwa jika dia terus berbicara, akan ada kemungkinan dia bisa melakukan perlawanan di saat Clove lengah. Clove mengatakan pada Katniss bahwa dia telah melakukan semacam perjanjian dengan Cato bahwa jika Clove memiliki kesempatan untuk menghabisi Katniss, dia akan memberikan hiburan untuk penonton. Dia menceritakan bagaimana Kelompok Karier berhasil menghabisi Rue, sekutu Katniss dan Clove memiliki kesempatan untuk membunuh Katniss dan dia juga tahu jika obat Peeta tidak sampai pada waktunya, Peeta akan tewas di alam liar ini.

Mendadak, tubuh Clove yang semula menindih Katniss kini terlempar ke sisi lain. Katniss terkejut melihat sosok Thresh yang tampak murka begitu tahu bahwa Kelompok Karierlah yang membunuh Rue, teman seperjuangannya dari Distrik yang sama. Clove ketakutan dan meneriakkan nama Cato tapi tidak ada yang terjadi. Thresh membenturkan kepala Clove sampai tengkorak Clove pecah untuk membunuhnya. Katniss tahu bahwa dia tidak memiliki kesempatan begitu Thresh akan menghabisinya setelah dia selesai dengan Clove. Tapi ternyata tindakan Thresh jauh dari dugaan Katniss. Thresh membiarkannya pergi sehingga hutang nyawa Rue terbalaskan.

Katniss berhasil kembali ke gua. Obat yang didapatkannya berhasil mengurangi rasa sakit Peeta dan luka di kening Katniss akibat terkena serangan pisau Clove. Setelah kondisi Peeta membaik, mereka berdua memutuskan untuk berburu karena persediaan makanan mereka sudah mulai menipis. Katniss mencari hewan yang bisa dipanahnya sementara Peeta mengumpulkan buah dan umbi-umbian. Keduanya berpisah dan berjanji akan bertemu di satu tempat ketika Katniss mendengar suara tembakan meriam. Katniss mencari Peeta namun yang dia temukan adalah jaket Peeta dan di atasnya terdapat beberapa butir berry beracun. Peeta mendadak muncul, membuat Katniss terkejut. Katniss terlalu takut untuk kehilangan Peeta hingga kehilangan kendali atas dirinya. Dia berteriak pada Peeta bahwa berry yang dikumpulkan Peeta sangat beracun sehingga bisa membunuhnya dalam hitungan detik.

Mereka kembali ke tempat di mana Peeta meletakkan jaketnya dan butiran berry yang dimaksudkan Peeta sebagai perangkap untuk hewan lain ketika Peeta menyadari bahwa berry yang dia kumpulkan berkurang sedikit. Mereka menemukan jasad Foxface tidak jauh dari situ, di tangannya tergenggam butiran berry yang dikumpulkan Peeta. Dia tidak bisa berburu sehingga selalu mencuri makanan milik orang lain. Peeta membunuhnya secara tidak sengaja setelah selama ini Foxface membuntutinya. Setelah kematian Foxface, mereka mendengar suara meriam lain yang baru mereka ketahui pada pengumuman di malam hari bahwa Thresh juga tewas.

Tinggal Katniss, Peeta, dan... Cato.

Juri Pertarungan menciptakan mutan dalam bentuk hewan malam yang mengejar Katniss dan Peeta sehingga keduanya berlari ke arah Cornucopia, tempat yang mereka yakini di mana Cato bersembunyi karena dia tidak mungkin bersembunyi di tempat yang tidak dikenalinya. Cato berhasil mendapatkan leher Peeta dan menguncinya di puncak Cornucopia tepat di saat Katniss menarik anak panah pada tali busurnya yang merenggang. Di dasar Cornucopia, tiga ekor binatang buas menanti siapapun yang akan jatuh untuk diserang. Katniss tahu dia tidak bisa melepaskan anak panah karena dia bisa melukai Peeta secara tidak sengaja. Cato mencoba untuk membuat Katniss bertindak gegabah hingga tanpa sepengetahuannya, Katniss menerima sinyal dari Peeta untuk segera melepaskan anak panahnya.

Katniss melakukan apa yang diminta Peeta dan berhasil menancapkan ujung tajam anak panahnya pada punggung telapak tangan Cato. Peeta memukul mundur Cato hingga dia terjatuh dari puncak Cornucopia dan diterjang dengan buas oleh binatang-binatang ciptaan Juri Pertarungan. Katniss melepaskan salah satu dari dua buah anak panahnya yang tersisa untuk mengakhiri penderitaan Cato karena Katniss tahu, jika Cato tewas, binatang-binatang itu akan segera meninggalkan jasadnya.

Pada pagi harinya, Claudius memberikan pengumuman bahwa peraturan sebelumnya yang memperbolehkan adanya dua pemenang telah dibatalkan. Itu artinya salah satu dari Katniss atau Peeta harus mati. Peeta yang selama ini tidak mau menunjukkan pada Capitol bahwa mereka memilikinya meminta Katniss untuk menembaknya dengan anak panah terakhir. Katniss menolak dan dia menyetujui pernyataan Peeta untuk menunjukkan bahwa Capitol juga tidak memiliki dirinya. Katniss mengeluarkan berry beracun dan dibaginya menjadi dua. Mereka memutuskan untuk bunuh diri bersama-sama agar The Hunger Games yang ke-74 kali ini tidak memiliki pemenang. Begitu keduanya hendak menelan butiran berry itu, Claudius segera memekik untuk menghentikan tindakan mereka hingga akhirnya keduanya tampil sebagai pemenang.

Begitu kompetisi ini berakhir, Haymitch memberitahu Katniss bahwa Capitol, terutama Presiden Snow membenci tindakan Katniss yang memutuskan untuk bunuh diri bersama Peeta sebagai tindakan perlawanan terhadap Capitol. Haymitch memberikan Katniss saran agar dia mau berakting bahwa dia maupun Peeta tidak bisa hidup tanpa yang lain sehingga mereka memutuskan untuk bertindak seperti itu. Haymitch meminta Katniss untuk melakukan hal tersebut karena dia tahu bahwa Capitol, terutama Presiden Snow tidak akan membiarkan atau melupakan sosok Katniss Everdeen ataupun Peeta Mellark yang tampak memberikan perlawanan terhadap Capitol secara terselubung dalam tindakan terakhir mereka di The Hunger Games yang ke-74.

Berikut ini merupakan poster dari film The Hunger Games.

 Pin Mockingjay

 Katniss Everdeen dalam posisi siap memanah
dengan tagline "The World Will Be Watching The Hunger Games"

 Dengan setting Parade Tribute dengan poster Katniss di sepanjang sisi kiri jalan
dan poster Peeta di sepanjang sisi kanan jalan

 Beberapa tokoh digabungkan menjadi satu poster
Kiri ke kanan : Effie Trinket, Haymitch Abernathy, Cinna, Rue
Gale Hawthorne, Peeta Mellark, Katniss Everdeen

 Kiri ke Kanan : Clove (Isabelle Fuhrman), Marvel (Jack Quaid), Foxface(Jacquelin Emerson),
Thresh (Dayo Okeniyi), Glimmer (Leven Rambin), Cato (Alexander Ludwig), Rue (Amandla Stenberg),
Peeta (Josh Hutcherson), Katniss (Jennifer Lawrence), Gale (Liam Hemsworth)

Adegan The Hunger Games :
Prim menangis di pelukan Ibunya usai Katniss
menggantikan posisinya sebagai Tribute

 Adegan The Hunger Games :
Effie dan Katniss di puncak panggung saat Reaping

 Adegan The Hunger Games :
Ke-24 Tribute berbaris menunggu giliran untuk
sesi wawancara dengan Caesar Flickerman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar