Judul : The Hunger Games
Sutradara : Gary Ross
Produser : Nina Jacobson, Jon Kilik
Diadaptasi dari : The Hunger Games (Suzanne Collins)
Dibintangi :
1. Jennifer Lawrence sebagai Katniss Everdeen
Sutradara : Gary Ross
Produser : Nina Jacobson, Jon Kilik
Diadaptasi dari : The Hunger Games (Suzanne Collins)
Dibintangi :
1. Jennifer Lawrence sebagai Katniss Everdeen
2. Josh Hutcherson sebagai Peeta Mellark
3. Liam Hemsworth sebagai Gale Hawthorne
4. Woody Harrelson sebagai Haymitch Abernathy
5. Elizabeth Banks sebagai Effie Trinket
6. Lenny Kravitz sebagai Cinna
7. Stanley Tucci sebagai Caesar Flickerman
8. Donald Sutherland sebagai Presiden Coriolanus Snow
Pendistribusi : Lionsgate
Dirilis :
1. 12 Maret 2012 (Premiere Los Angeles)
2. 23 Maret 2012 (Amerika Serikat)
Sekuel : The Hunger Games Catching Fire
Plot :
Amerika Utara telah musnah. Kini di bekas wilayahnya berdiri negara Panem,
dengan Capitol sebagai Ibukota yang dikeliling tiga belas distrik.
Masing-masing distrik merupakan distrik yang terfokus pada satu bidang
yang menyerahkan hasil alamnya atau keahliannya pada Capitol. Di bawah
pemerintahan Capitol yang kejam, muncullah pemberontakan dari ketiga
belas distrik. Dua belas distrik dikalahkan dan distrik ketiga belas
dimusnahkan. Sebagai pengingat sekaligus bukti nyata bahwa Capitol
memiliki kekuatan atas nyawa seluruh penduduknya, diadakanlah The Hunger
Games. Dari dua puluh empat peserta, hanya satu orang yang akan hidup
dan keluar sebagai pemenang.
The Hunger Games merupakan suatu acara televisi yang disiarkan ke
seluruh distrik mengenai kompetisi bertahan hidup. Capitol mengirimkan
perwakilannya ke setiap distrik untuk melakukan Reaping atau pemilihan
dua orang peserta, satu laki-laki dan perempuan secara acak sebagai
perwakilan setiap distrik. Peserta The Hunger Games atau yang lebih
sering disebut Tribute memiliki rentang usia antara dua belas tahun
hingga delapan belas tahun. Untuk Distrik 12, Effie Trinket akan menjadi
orang yang akan mengambil nama secara acak sebagai perwakilannya.
Katniss Everdeen tinggal bersama dengan Ibu dan adik perempuannya,
Primrose di wilayah termiskin di Distrik 12 sejak Ayahnya tewas dalam
ledakan tambang batu bara lima tahun yang lalu. Tahun ini, Primrose
tepat berusia dua belas tahun sehingga namanya akan turut pada Reaping.
Katniss dan sahabat berburunya, Gale Hawthorne merupakan tulang punggung
keluarga masing-masing dan telah memiliki lebih banyak nama yang mereka
sumbangkan untuk Reaping karena mereka meminta jatah makanan lebih pada
Capitol untuk bisa membuat keluarga masing-masing bertahan hidup.
Namun, pada saat Reaping nama yang keluar adalah Primrose Everdeen.
Katniss langsung mengajukan dirinya untuk menggantikan Prim. Peeta
Mellark merupakan perwakilan anak laki-laki. Keduanya memiliki ikatan di
masa lalu di mana Peeta pernah menyelamatkan nyawa Katniss. Dia
merupakan anak tukang roti dan di saat musim hujan terburuk tahun itu,
Peeta melihat Katniss nyaris pingsan di jalanan. Dia sengaja
menggosongkan beberapa potong roti sehingga Ibunya mengamuk dan
menyuruhnya untuk membuangnya. Namun Peeta melemparkan roti yang
sebagian kecil gosong itu kepada Katniss tanpa sepengetahuan Ibunya
hingga Katniss merasa memiliki hutang pada anak laki-laki itu hingga
sekarang. Berbekal pin emas symbol pemberontakan, burung mockingjay,
Katniss berangkat ke Capitol bersama Peeta.
Haymitch, mentor mereka merupakan satu-satunya dari orang dari Distrik
12 yang masih hidup setelah memenangkan The Hunger Games 25 tahunan yang
kedua, atau yang lebih disebut The Second Quarter Quell. Dia seorang
pemabuk berat namun dia adalah satu-satunya harapan bagi Katniss dan
Peeta untuk mendapatkan saran dan sponsor agar bisa bertahan hidup
sepanjang kompetisi.
Cinna telah membuat Katniss dan Peeta memberikan tampilan fisik yang
memukau sebelum The Hunger Games dimulai. Kemahiran Katniss dalam
memanah dan kekuatan Peeta yang telah sering mengangkat karung tepung
seberat seratus kilogram membuat mereka cukup menarik minat Juri dan
penduduk Capitol. Pembimbing yang melatih Tribute selama tiga hari juga
mengagumi kemampuan Katniss yang bisa memilih tumbuhan mana yang bisa
dimakan dan mana yang beracun sementara Peeta mampu membuat kamuflase
yang luar biasa sehingga tangannya bisa tersamarkan pada kulit
pepohonan. Hingga pada saat Tribute diwawancarai oleh Caesar Flickerman
sebelum kompetisi dimulai, Peeta menyatakan cintanya yang selama ini
terpendam pada Katniss, membuat Katniss menjadi sosok yang diinginkan.
Haymitch setuju untuk membuat Katniss dan Peeta menjadi sosok kedua
remaja yang saling mencintai namun tidak akan bisa bersatu dari Distrik
12 untuk disajikan sebagai tontonan.Dan sejak saat itu Katniss mendapat
julukan The Girl on Fire sementara Peeta dipanggil Lover Boy.
Strategi ini berhasil menarik minat penonton dan Capitol.
Hingga saat The Hunger Games ke-74 dimulai, kedua puluh empat peserta
berada di tempat yang disebut Cornucopia. Di sana terdapat berbagai
macam senjata dan ransel yang berisi barang-barang untuk bertahan hidup.
Setelah 60 detik hitungan mundur, kedua puluh empat Tribute saling
memperebutkan barang-barang yang tersedia di Cornucopia. Atas saran
Haymitch, Katniss meraih ransel berisi peralatan bertahan hidup dan
melesat ke hutan alih-alih meraih busur dan anak panah. Clove, gadis
dari Distrik 2 melemparnya dengan pisau namun Katniss berhasil
menahannya menggunakan ransel sehingga Katniss merasa sedikit
terlindungi dengan senjata yang tak pernah diharapkan akan berada di
tangannya.
Setiap tewasnya satu orang Tribute akan terdengar letusan meriam. Pasca
perebutan senjata dan pembantaian besar-besaran di Cornucopia, sebelas
dari dua puluh empat Tribute tewas. Pada malam harinya, Juri Pertarungan
memperlihatkan foto Tribute yang tewas beserta dengan distrik mereka.
Katniss menemukan air, berburu binatang dan membakarnya dengan hati-hati
di atas sisa-sisa bara api sehingga asapnya tidak akan menarik
perhatian, tidur di salah satu dahan pohon yang tinggi dengan
mengikatkan kakinya pada pohon tersebut agar dia tidak terjatuh saat
tidur.
Peserta dari Distrik 1, 2, dan 4 pada umumnya telah dilatih di akademi
khusus untuk The Hunger Games dan mengajukan dirinya saat Reaping
membuat mereka mendapat julukan Peserta Karier. Tahun ini, peserta dari
Distrik 1, 2, gadis dari Distrik 4, dan Peeta membentuk aliansi dan
menghabisi peserta lain. Mereka akan membunuh satu sama lain jika
waktunya sudah tiba. Peeta diterima di dalam grup ini karena Peserta
Karier ingin menghabisi Katniss yang selalu bisa menarik perhatian
penonton dan Juri sebelum The Hunger Games dimulai dan mereka yakin
Peeta bisa menuntun mereka pada Katniss.
Juri Pertarungan membuat hutan terbakar agar Katniss mendekat ke arah
peserta lain, ke arah aliansi maut itu. Katniss berhasil naik ke dahan
pohon tertinggi untuk menyelamatkan diri. Cato, peserta laki-laki dari
Distrik 2 yang selama ini merupakan sosok mesin pembunuh mematikan tidak
bisa memanjat dan Glimmer, gadis dari Distrik 1 tidak bisa memanah
Katniss dengan jarak mereka yang terpisahkan cukup jauh. Peeta
menenangkan yang lain bahwa sebaiknya mereka beristirahat karena Katniss
pasti akan turun dari pohon kalau dia tidak mau mati kelaparan. Katniss
beristirahat di dahan pohon, mencoba mengobati luka bakarnya dengan
air. Haymitch melihat penderitaan Katniss dan berhasil membujuk sponsor
untuk mengiriminya salep pengobat luka bakar.
Pada pagi harinya, Katniss merasa lukanya telah membaik dan di dahan
pohon lain, bersembunyi Rue, gadis berusia dua belas tahun dari Distrik
11 yang mengingatkan Katniss pada adiknya Prim. Rue menunjuk sarang
Tawon Penjejak yang berada tidak jauh dari Katniss dan melakukan gerakan
memotong kemudian menunjuk ke bawah, tempat di mana Peserta Karier
terlelap. Katniss memahami maksudnya kemudian memotong dahan tempat
sarang Tawon Penjejak itu. Sarangnya jatuh menimpa Peserta Karier dan
Peeta, membuat mereka terbangun dan pergi ke segala arah. Glimmer dan
gadis dari Distrik 4 tewas di tempat ketika racun dari Tawon Penjejak
membuat tubuh mereka membengkak tiga kali lipat dari ukuran normal.
Katniss mengambil busur dan anak panah Glimmer ketika Peeta kembali dan
menyuruhnya kabur. Di belakang Peeta, Cato melihat Katniss dan
mengangkat pedangnya. Katniss melarikan diri sementara Peeta mencoba
menghadapi Cato.
Katniss jatuh pingsan dan ketika dia terbangun, bagian tubuhnya yang
terkena sengat Tawon Penjejak telah tertutup daun yang membuat racunnya
keluar. Rue berdiri mengawasinya, masih bersembunyi di balik pohon.
Katniss berjanji tidak akan membunuh Rue dan memintanya untuk bergabung
menjadi sekutunya karena dia tahu bahwa jika Rue menginginkannya mati,
dia tidak akan memberitahunya mengenai sarang Tawon Penjejak dan
mengobati lukanya. Setelah pingsan selama beberapa hari, Rue memberinya
informasi bahwa Peeta masih hidup dan Kelompok Karier kembali ke
Cornucopia, mengumpulkan seluruh persediaan makanan dan menumpuknya
menjadi piramida yang sangat menggoda. Anak laki-laki dari Distrik 3
bergabung dengan mereka, dengan tugas menjaga piramida mereka di
Cornucopia sementara mereka menghabisi peserta lain. Anak laki-laki dari
Distrik 3 membuat jebakan di sekitar piramida persediaan makanan yang
baru disadari Katniss ketika gadis dari Distrik 5 yang tampak licin dan
licik sehingga Katniss menamainya Foxface―Muka Rubah.
Katniss dan Rue bekerjasama untuk meledakkan piramida persediaan makanan
itu. Katniss berhasil menghancurkannya sehingga ketika Peserta Karier
kembali dari pengalih perhatian berupa asap yang diciptakan Rue, Cato
membunuh anak laki-laki dari Distrik 3. Katniss kembali ke tempat dia
dan Rue berjanji untuk bertemu ketika dia mendengar jeritan Rue dan
menemukannya terperangkap dalam jaring. Ketika Katniss membebaskannya,
Marvel, anak laki-laki dari Distrik 1 melemparnya dengan tombak. Katniss
berhasil selamat dan memanahnya sebagai balasan. Marvel tewas di tempat
dan ketika berbalik, Katniss baru sadar bahwa sasaran Marvel bukan dia
melainkan Rue. Tombak itu kini tertancap pada tubuh Rue, membuatnya
terhuyung. Rue melepaskan tombak dari perutnya, tubuhnya jatuh dalam
dekapan Katniss, yang masih shock.
Rue bertanya kepada Katniss apakah dia berhasil menghancurkan persediaan
makanan Kelompok Karier dan Katniss menjawab dengan suara tercekat. Rue
berkata bahwa Katniss harus memenangkan pertempuran ini untuk mereka
berdua. Atas permintaan Rue, Katniss menyanyikannya sebuah lagu yang
dikenal dengan sebutan lagu lembah. Begitu lagu itu berakhir,
bukti-bukti kehidupan turut meninggalkan raga Rue. Katniss menangisi
kepergian gadis kecil berusia dua belas tahun yang mengingatkannya pada
sosok Prim. Katniss memetik bunga-bunga kemudian menghiasi jasad Rue
sebelum meninggalkannya.
Capitol pasti sedang menikmati kematian tragis seorang gadis kecil tidak
berdosa. Katniss berjanji untuk membuktikan pada mereka bahwa Capitol
tidak memiliki Rue. Tidak memiliki dirinya. Akan ada serangan balik.
Tindakan Katniss memicu amarah dan membakar semangat penduduk Distrik
11. Mereka melakukan pemberontakan pada Penjaga Perdamaian Capitol yang
berjaga di Distrik 11.
Kemudian Claudius Templesmith, komentator pertandingan memberikan
pengumuman. Semakin berkurangnya jumlah Tribute yang bertarung, Katniss
yakin bahwa Juri Pertarungan pasti melakukan segala cara agar
pertandingan maut ini tampak semakin menarik perhatian penonton. Pada
The Hunger Games sebelum-sebelumnya ditunjukkan bahwa Claudius akan
mengadakan sebuah pesta, di mana seluruh Tribute akan memperebutkan
sesuatu di Cornucopia. Namun ternyata Katniss salah. Claudius memberikan
pengumuman bahwa The Hunger Games kali ini memperbolehkan dua juara
jika dua orang tersebut berasal dari Distrik yang sama dan merupakan dua
Tribute yang masih hidup. Pengumuman ini langsung mengingatkan Katniss
pada Peeta.
Tinggal enam orang Tribute yang tersisa. Cato dan Clove, kedua Tribute
dari Distrik 2; Foxface, gadis dengan wajah mirip rubah yang licik dari
Distrik 5; Thresh, anak laki-laki dari Distrik 11 yang tampak berbahaya
dan tidak pernah terlihat dekat dengan Rue; Katniss dan Peeta dari
Distrik 12. Perubahan peraturan ini tentu saja menguntungkan bagi
Distrik 2 dan 12 karena hanya kedua Distrik itu yang masih memiliki
Tribute yang utuh.
Katniss menyusuri sungai dan menemukan Peeta yang telah menghias dirinya
untuk membuat kamuflase yang sempurna di antara bebatuan dan
semak-semak di tepi sungai. Dia terluka parah, membuat Katniss teringat
bahwa terakhir kalinya dia bertemu dengan Peeta adalah setelah dia
menjatuhkan sarang Tawon Penjejak dan Peeta menyelamatkan nyawanya dari
serangan Cato. Sejak saat itu tampaknya Peeta menyembunyikan diri di
sini, tanpa makan. Katniss merawat Peeta sebaik yang dia mampu kemudian
menemukan sebuah gue yang bisa dijadikan tempat istirahat bagi keduanya
karena Katniss yakin bahwa Peeta tidak akan mampu naik pohon untuk
beristirahat di salah satu dahannya seperti yang biasa dilakukan
Katniss. Luka Peeta semakin bertambah parah membuat Katniss berpikir
bahwa satu-satunya yang bisa menyelamatkan nyawa Peeta adalah
obat-obatan dari Capitol.
Apa yang harus dia lakukan untuk bisa membuat sponsor mau membelikan
obat untuk Peeta kemudian dikirimkan Haymitch ke tempat pertarungan ini?
Kemudian Katniss teringat bahwa dia dan Peeta seharusnya lebih dekat
dari yang pernah mereka lakukan sebelumnya. Katniss teringat pada konsep
awal Haymitch bahwa mereka berdua adalah pasangan kekasih yang tidak
mungkin bersatu dari Distrik 12.
Kemudian muncullah pengumuman dari Claudius bahwa dia mengadakan pesta
di Cornucopia. Setiap Tribute membutuhkan sesuatu yang sangat mereka
inginkan dan Claudius menyediakannya dalam bentuk tas yang telah diberi
label angka sesuai Distrik yang tersisa. Peeta mencegah Katniss untuk
pergi ke Cornucopia, tempat yang mereka yakini bahwa Claudius telah
mempersiapkan obat untuk Peeta. Katniss tahu bahwa dia tidak memiliki
kesempatan lain jadi dia pergi ke Cornucopia sendirian setelah yakin
bahwa Peeta terlelap.
Baru saja Katniss memandang meja yang baru disediakan di Cornucopia,
tempat tersedia empat buah tas yang diberi label 2, 5, 11, dan 12 ketika
Foxface mendadak berlari dan menyambar tas yang berlabel angka 5. Tahu
bahwa akan ada musuh yang mengintainya Katniss meluncur ke arah meja dan
berhasil menyambar tas berlabelkan angka 12 ketika sebuah pisau
melayang mengejarnya begitu dia beranjak pergi dari Cornucopia. Clove,
gadis dari Distrik 2 berhasil melukai kening Katniss. Katniss seperti
terbawa pada kondisi dimulainya The Hunger Games di mana Clove jugalah
yang melemparinya dengan pisau namun pada saat itu Katniss berhasil
menghalau datangnya pisau dengan ranselnya. Kini, Clove datang menyerang
Katniss dalam jarak dekat sebelum Katniss bisa menarik anak panahnya.
Ketika Katniss tahu bahwa hidupnya akan berakhir, dia berusaha menatap
Clove tanpa sedikitpun rasa takut, mencoba untuk berbicara dengan nada
menantang kepada Clove karena Katniss tahu bahwa jika dia terus
berbicara, akan ada kemungkinan dia bisa melakukan perlawanan di saat
Clove lengah. Clove mengatakan pada Katniss bahwa dia telah melakukan
semacam perjanjian dengan Cato bahwa jika Clove memiliki kesempatan
untuk menghabisi Katniss, dia akan memberikan hiburan untuk penonton.
Dia menceritakan bagaimana Kelompok Karier berhasil menghabisi Rue,
sekutu Katniss dan Clove memiliki kesempatan untuk membunuh Katniss dan
dia juga tahu jika obat Peeta tidak sampai pada waktunya, Peeta akan
tewas di alam liar ini.
Mendadak, tubuh Clove yang semula menindih Katniss kini terlempar ke
sisi lain. Katniss terkejut melihat sosok Thresh yang tampak murka
begitu tahu bahwa Kelompok Karierlah yang membunuh Rue, teman
seperjuangannya dari Distrik yang sama. Clove ketakutan dan meneriakkan
nama Cato tapi tidak ada yang terjadi. Thresh membenturkan kepala Clove
sampai tengkorak Clove pecah untuk membunuhnya. Katniss tahu bahwa dia
tidak memiliki kesempatan begitu Thresh akan menghabisinya setelah dia
selesai dengan Clove. Tapi ternyata tindakan Thresh jauh dari dugaan
Katniss. Thresh membiarkannya pergi sehingga hutang nyawa Rue
terbalaskan.
Katniss berhasil kembali ke gua. Obat yang didapatkannya berhasil
mengurangi rasa sakit Peeta dan luka di kening Katniss akibat terkena
serangan pisau Clove. Setelah kondisi Peeta membaik, mereka berdua
memutuskan untuk berburu karena persediaan makanan mereka sudah mulai
menipis. Katniss mencari hewan yang bisa dipanahnya sementara Peeta
mengumpulkan buah dan umbi-umbian. Keduanya berpisah dan berjanji akan
bertemu di satu tempat ketika Katniss mendengar suara tembakan meriam.
Katniss mencari Peeta namun yang dia temukan adalah jaket Peeta dan di
atasnya terdapat beberapa butir berry beracun. Peeta mendadak muncul,
membuat Katniss terkejut. Katniss terlalu takut untuk kehilangan Peeta
hingga kehilangan kendali atas dirinya. Dia berteriak pada Peeta bahwa
berry yang dikumpulkan Peeta sangat beracun sehingga bisa membunuhnya
dalam hitungan detik.
Mereka kembali ke tempat di mana Peeta meletakkan jaketnya dan butiran
berry yang dimaksudkan Peeta sebagai perangkap untuk hewan lain ketika
Peeta menyadari bahwa berry yang dia kumpulkan berkurang sedikit. Mereka
menemukan jasad Foxface tidak jauh dari situ, di tangannya tergenggam
butiran berry yang dikumpulkan Peeta. Dia tidak bisa berburu sehingga
selalu mencuri makanan milik orang lain. Peeta membunuhnya secara tidak
sengaja setelah selama ini Foxface membuntutinya. Setelah kematian
Foxface, mereka mendengar suara meriam lain yang baru mereka ketahui
pada pengumuman di malam hari bahwa Thresh juga tewas.
Tinggal Katniss, Peeta, dan... Cato.
Juri Pertarungan menciptakan mutan dalam bentuk hewan malam yang
mengejar Katniss dan Peeta sehingga keduanya berlari ke arah Cornucopia,
tempat yang mereka yakini di mana Cato bersembunyi karena dia tidak
mungkin bersembunyi di tempat yang tidak dikenalinya. Cato berhasil
mendapatkan leher Peeta dan menguncinya di puncak Cornucopia tepat di
saat Katniss menarik anak panah pada tali busurnya yang merenggang. Di
dasar Cornucopia, tiga ekor binatang buas menanti siapapun yang akan
jatuh untuk diserang. Katniss tahu dia tidak bisa melepaskan anak panah
karena dia bisa melukai Peeta secara tidak sengaja. Cato mencoba untuk
membuat Katniss bertindak gegabah hingga tanpa sepengetahuannya, Katniss
menerima sinyal dari Peeta untuk segera melepaskan anak panahnya.
Katniss melakukan apa yang diminta Peeta dan berhasil menancapkan ujung
tajam anak panahnya pada punggung telapak tangan Cato. Peeta memukul
mundur Cato hingga dia terjatuh dari puncak Cornucopia dan diterjang
dengan buas oleh binatang-binatang ciptaan Juri Pertarungan. Katniss
melepaskan salah satu dari dua buah anak panahnya yang tersisa untuk
mengakhiri penderitaan Cato karena Katniss tahu, jika Cato tewas,
binatang-binatang itu akan segera meninggalkan jasadnya.
Pada pagi harinya, Claudius memberikan pengumuman bahwa peraturan
sebelumnya yang memperbolehkan adanya dua pemenang telah dibatalkan. Itu
artinya salah satu dari Katniss atau Peeta harus mati. Peeta yang
selama ini tidak mau menunjukkan pada Capitol bahwa mereka memilikinya
meminta Katniss untuk menembaknya dengan anak panah terakhir. Katniss
menolak dan dia menyetujui pernyataan Peeta untuk menunjukkan bahwa
Capitol juga tidak memiliki dirinya. Katniss mengeluarkan berry beracun
dan dibaginya menjadi dua. Mereka memutuskan untuk bunuh diri
bersama-sama agar The Hunger Games yang ke-74 kali ini tidak memiliki
pemenang. Begitu keduanya hendak menelan butiran berry itu, Claudius
segera memekik untuk menghentikan tindakan mereka hingga akhirnya
keduanya tampil sebagai pemenang.
Begitu kompetisi ini berakhir, Haymitch memberitahu Katniss bahwa
Capitol, terutama Presiden Snow membenci tindakan Katniss yang
memutuskan untuk bunuh diri bersama Peeta sebagai tindakan perlawanan
terhadap Capitol. Haymitch memberikan Katniss saran agar dia mau
berakting bahwa dia maupun Peeta tidak bisa hidup tanpa yang lain
sehingga mereka memutuskan untuk bertindak seperti itu. Haymitch meminta
Katniss untuk melakukan hal tersebut karena dia tahu bahwa Capitol,
terutama Presiden Snow tidak akan membiarkan atau melupakan sosok
Katniss Everdeen ataupun Peeta Mellark yang tampak memberikan perlawanan
terhadap Capitol secara terselubung dalam tindakan terakhir mereka di
The Hunger Games yang ke-74.
Berikut ini merupakan poster dari film The Hunger Games.
Berikut ini merupakan poster dari film The Hunger Games.
Pin Mockingjay
Katniss Everdeen dalam posisi siap memanah
dengan tagline "The World Will Be Watching The Hunger Games"
Dengan setting Parade Tribute dengan poster Katniss di sepanjang sisi kiri jalan
dan poster Peeta di sepanjang sisi kanan jalan
Beberapa tokoh digabungkan menjadi satu poster
Kiri ke kanan : Effie Trinket, Haymitch Abernathy, Cinna, Rue
Gale Hawthorne, Peeta Mellark, Katniss Everdeen
Kiri ke Kanan : Clove (Isabelle Fuhrman), Marvel (Jack Quaid), Foxface(Jacquelin Emerson),
Thresh (Dayo Okeniyi), Glimmer (Leven Rambin), Cato (Alexander Ludwig), Rue (Amandla Stenberg),
Peeta (Josh Hutcherson), Katniss (Jennifer Lawrence), Gale (Liam Hemsworth)
Adegan The Hunger Games :
Prim menangis di pelukan Ibunya usai Katniss
menggantikan posisinya sebagai Tribute
Adegan The Hunger Games :
Effie dan Katniss di puncak panggung saat Reaping
Adegan The Hunger Games :
Ke-24 Tribute berbaris menunggu giliran untuk
sesi wawancara dengan Caesar Flickerman
Kiri ke Kanan : Clove (Isabelle Fuhrman), Marvel (Jack Quaid), Foxface(Jacquelin Emerson),
Thresh (Dayo Okeniyi), Glimmer (Leven Rambin), Cato (Alexander Ludwig), Rue (Amandla Stenberg),
Peeta (Josh Hutcherson), Katniss (Jennifer Lawrence), Gale (Liam Hemsworth)
Adegan The Hunger Games :
Prim menangis di pelukan Ibunya usai Katniss
menggantikan posisinya sebagai Tribute
Adegan The Hunger Games :
Effie dan Katniss di puncak panggung saat Reaping
Adegan The Hunger Games :
Ke-24 Tribute berbaris menunggu giliran untuk
sesi wawancara dengan Caesar Flickerman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar