Sutradara : Kimberly Peirce
Produser : Kevin Misher
Diadaptasi dari : Carry (Stephen King)
Dibintangi :
1.Chloe Grace Moretz sebagai Carrie White
2.Julianne Moore sebagai Margareth White
3.Gabriella Wilde sebagai Sue Snell
4.Ansel Elgort sebagai Tommy Ross
5.Alex Russell sebagai Billy Nolan
6.Portia Doubleday sebagai Chris Hargensen
7.Judy Greer sebagai Miss Rita Desjardin
Pendistribusi : Metro-Goldwyn-Mayer, Screen Gems
Dirilis : 18 Oktober 2013
Plot :
Margareth White melahirkan bayinya sendirian di dalam rumahnya. Dia mengambil gunting segera setelah bayinya lahir untuk membunuhnya karena menganggap keberadaan bayinya merupakan ujian yang diberikan Tuhan kepadanya. Namun guntingnya berhenti di dekat kepala si bayi ketika dia mulai menangis. Margareth meletakkan guntingnya kemudian menggendong bayinya.
16 tahun kemudian Carrie tumbuh menjadi gadis pelajar SMA. Awalnya Ibunya menginginkannya untuk melakukan home schooling namun atas desakan Pemerintah akhirnya Carrie masuk ke salah satu SMA di kota. Suatu hari, usai pelajaran olah raga, Carrie mandi di kamar mandi khusus siswi dan mendapati dirinya mengalami pendarahan. Panik, Carrie segera meminta pertolongan pada teman-teman sekelasnya. Pakaian Sue bernoda darah Carrie, membuat perhatian seisi kamar mandi terpusat padanya. Chris yang merupakan teman dekat Sue dan ketua geng menyadari bahwa Carrie mengalami menstruasi dan mengambilkan pembalut padanya. Carrie tidak memahami apa yang dikatakan Chris dan memegang tangannya sehingga darah Carrie juga mengenai tangan Chris yang mengulurkan pembalut. Sejumlah siswi lain yang merupakan anak buah geng Chris melemparkan pembalut kepada Carrie, membuatnya terjatuh ke belakang dan meminta maaf karena sudah mengganggu mereka. Sue, yang pertama kali melempar pembalut kepada Carrie merasa kasihan. Sementara itu Chris tampak semakin tersulut melihat Carrie yang ketakutan saat di bully teman-teman satu geng Chris. Chris mengambil ponselnya kemudian merekam Carrie yang berteriak kesakitan. Tanpa mereka sadari pembalut yang tergeletak di kamar mandi bergeak menjauh dari Carrie.
Miss Desjardin, guru olah raga mereka masuk ke dalam kamar mandi karena mendengar keributan. Chris menyembunyikan ponselnya ketika perhatian Miss Desjardin terpusat pada Carrie yang tergeletak di lantai kamar mandi hanya menggunakan handuk dengan darah di mana-mana. Sue memberitahu Miss Desjardin bahwa Carrie sepertinya tidak tahu bahwa hari ini adalah hari di mana Carrie mengalami siklus menstruasi. Miss Desjardin menyuruh semua siswi untuk pergi dan menampar Carrie karena dia semakin panik, takut akan tewas karena mengalami pendarahan hebat. Carrie terdiam seketika begitu Miss Desjardin menamparnya kemudian berusaha untuk menenangkan diri dalam pelukan Miss Desjardin. Carrie melihat sejumlah siswi yang masih menatapnya kemudian kebencian melandanya. Detik berikutnya lampu di kamar mandi mengeluarkan suara ledakan kecil sebelum padam.
Miss Desjardin membawa Carrie ke ruangan Kepala Sekolah Henry begitu keadaan sudah terkendali. Miss Desjardin berasumsi bahwa hari ini merupakan pertama kalinya Carrie mengalami siklus menstruasi. Kepala Sekolah Henry memberi tugas Miss Desjardin mengenai siapa yang mulai melempari Carrie dengan pembalut karena Carrie tidak kunjung mengaku. Miss Desjardin menerima tugas tersebut dan siap memberikan hukuman kepada Chris, Sue, Tina, Heather, Nicky, dan Lizzy. Kepala Sekolah Henry memberitahu Carrie bahwa Ibunya sudah dihubungi terkait insiden hari ini dan akan datang menjemputnya. Carrie terkejut, menolak kedatangan Ibunya. Gerakan penolakan Carrie memicu pecahnya galon kaca yang terpasang pada dispenser di ruang Kepala Sekolah.
Usai keluar dari ruang Kepala Sekolah, Carrie pulang bersama dengan Ibunya. Carrie mnanyai Ibunya mengapa dia tidak memberitahu Carrie mengenai siklus menstruasi hingga dia menjadi bahan cemoohan teman-teman sekelasnya. Begitu sampai di rumah, Margareth meminta Carrie masuk ke dalam untuk membicarakan masalah ini lebih lanjut namun Carrie memilih tetap berada di dalam mobil sementara Margareth masuk ke dalam. Mendadak, seorang anak kecil menaiki sepeda mengejutkan Carrie dan mengoloknya dengan mengatakan Carrie gila. Carrie marah kemudian anak kecil tersebut terjatuh dari sepedanya, membuat Carrie terpana. Tak lama kemudian Carrie masuk ke dalam rumah.
Di dalam rumah Carrie menemukan Ibunya memeluk kitab sambil menghantamkan kepalanya berulang kali ke dinding hingga memar. Dia adalah orang yang sangat taat pada agama hingga menganut kepercayaan untuk menghukum diri sendiri untuk menghapus dosa. Margareth berusaha menerapkan paham dan memintanya masuk kedalam ruangan di bawah tangga. Ruangan ini dipasang salib dan lukisan-lukisan keagamanan. Margareth menyuruh Carrie masuk ke dalam dan berdoa, meminta pengampunan atas dosanya. Menurut Margareth, dosa Carrie adalah terkena Kutukan Berdarah, sama seperti yang dialami Hawa. Carrie sudah menjadi wanita sekarang dan harus meminta ampunan pada Tuhan pasca terkena Kutukan Berdarah tersebut, Namun Carrie menolak masuk ke dalam ruangan tersebut karena suasananya yang mencekam, membuatnya membayangkan segala kengerian seperti mimpi buruk yang menjadi nyata.
Margareth menyeret Carrie masuk ke dalam ruangan tersebut tanpa memedulikan teriakan dan usanya untuk melepaskan diri. Begitu berhasil mendorong Carrie masuk untuk berdoa, Margaret mengunci Carrie kemudian memegang lengannya yang memiliki bekas luka akibat perbuatan menghukum diri sendiri yang biasa dilakukannya untuk menghapus dosa. Carrie memukul pintu berulang kali sambil berteriak, kemudian pintu tersebut retak, terbelah menimbulkan lubang sempit sepanjang satu meter. Baik Margareth maupun Carrie terkejut. Di luar, Margareth berbisik meminta pertolongan pada Tuhan mengenai ketakutannya yang menjadi nyata. Sementara itu Carrie terisak melihat salib yang berada di dalam ruangan mengucurkan darah dari tempat paku-paku menancap patung di depannya.
Usai menjalin hubungan intim dengan pacarnya Tommy, Sue pergi keluar dari mobil. Dia mengungkapkan pada Tommy mengenai kejadian tadi siang di dalam kamar mandi bahwa dia ikut melempari Carrie dengan pembalut dan mengatainya 'anak aneh'. Apa yang dilakukan Sue diikuti oleh Tina, Heather, Nicky, dan Lizzy sementara Chris merekam perbuatan mereka menggunakan ponselnya. Sue merasa tidak enak dengan Carrie dan berencana untuk meminta maaf kepadanya. Tommy mendukung Sue.
Di rumah Chris, dia, sahabatnya, dan pacarnya Bobby berkumpul. Chris mendapat ide untuk mengupload video mengenai Carrie menangis di kamar mandi ke situs Youtube. Ide Chris didukung oleh yang lain dan mereka tertawa menyaksikan kemalangan Carrie.
Keesokan harinya, Miss Desjardin mengumpulkan Chris, Sue, Tina, Heather, Nicky, dan Lizzy di lapangan. Dia mengetahui bahwa geng inilah yang melempar Carrie menggunakan pembalut dan salah satu dari mereka memiliki nyali untuk mempostingnya di Youtube. Miss Desjardin menghukum mereka untuk berlari dan jika ada yang menolak atau berhenti maka dia akan diskors. Siapapun yang diskors maka tidak akan bisa ikut Prom Night. Miss Desjardin menyindir Sue bahwa dia pasti akan melaksanakan hukuman ini karen Sue dan Tommy sudah dipastikan akan menjadi nominasi King dan Queen of Prom Night. Dan sementara mereka berlari, Miss Desjardin meminta mereka untuk berpikir seperti apa rasanya menjadi Carrie White.
Sementara itu, Carrie menemukan dia diolok-olok di sepanjang koridor dengan namanya dicat pada loker siswa. Carrie masuk ke dalam kamar mandi siswi, melihat pantulannya di cermin, dan kemurkaannya meluap. Cermin di depan Carrie retak dan pecah berkeping-keping. Carrie terkejut, kemudian berusaha untuk mengendalikan emosinya. Tak lama kemudian pecahan cermin melayang-layang di atas wastafel. Carrie terperangah kemudian pergi dari toilet menuju perpustakaan.
Di lapangan, Chris sudah lelah berlari. Dia meminta dukungan dari teman-temannya untuk ikut berhenti juga karena Miss Desjardin tidak akan mengeluarkan larangan pada mereka untuk ikut Prom Night. Tidak akan ada Prom Night tanpa mereka berenam. Tapi tidak ada satupun dari teman-temannya yang mendengarkan Chris dan melanjutkan berlari. Chris meninggalkan lapangan tanpa mendengarkan Miss Desjardin.
Menggunakan fasilitas internet dan sejumlah buku di perpustakaan, Carrie mempelajari kemampuan yang dimiliki orang tertentu untuk menggerakan benda menggunakan pikirannya. Sebutannya adalah Telekinesis. Di kelas, Carrie memperhatikan bendera kemudian mengendalikan bendera itu agar berkibar menggunakan pikirannya. Carrie tersenyum melihat bendera tersebut bergerak kemudian terkejut begitu Mr Ulmann memanggilnya untuk maju ke depan membacakan puisi favoritnya. Puisi Carrie menimbulkan keheningan karena mengandung kata-kata yang mencekam bagi teman-teman sekelasnya. Mr Ulmann mengkritik puisi Carrie namun Tommy berkata bahwa dia mengagumi puisi Carrie. Carrie bergegas duduk kemudian mencuri pandang ke arah Tommy. Tanpa sepengetahuan Carrie, Sue mengetahui tingkah Carrie yang mencuri pandang ke arah pacarnya.
Ibunya Sue Snell menghampiri toko pakaian dan penjahit di mana Margareth bekerja. Dia mengambil gaun merah pesanan Sue yang akan dia kenakan pada saat Prom Night. Margareth mengambil pesanannya Ibunya Sue, membuatnya terperangah atas hasilnya yang indah. Ibunya Sue menceritakan pengalaman Prom Nightnya yang tidak terlupakan dan berharap Sue akan mengalami hal yang sama. Margareth menganggap mendengarkan dosa yang dilakukan oleh orang lain sama saja dengan membuat dirinya berdosa. Maka dia menusuk kakinya menggunakan benda tajam di bawah meja tanpa sepengetahuan Ibunya Sue.
Di sekolah, Chris mendatangkan Ayahnya untuk menghadap Kepala Sekolah Henry ditemani dengan Miss Desjardin. Dia mengadu kebenaran dan kebohongan agar dia ikut Prom Night. Ayahnya mengatakan bahwa Miss Desjardin menyalahgunakan kekuasaannya sebagai Guru dan menghina Chris dengan perkataan kotor. Ayah Chris mengatakan bahwa putrinya adalah anak baik dan pihak sekolah tidak memiliki bukti bahwa anaknya telah melanggar peraturan. Miss Desjardin membantah bahwa Chris memiliki video rekaman yang dilakukannya kepada Carrie dan yakin bahwa rekaman tersebut ada di dpala Sekolah, secara tidak langsung tindakannya membuktikan kebenaran dari Miss Desjardin sekaligus kegagalannya karena tidak bisa mengikuti Prom Night.
Chris menghampiri kelima temannya di dalam ruang olahraga untuk memberitahukan bahwa dia gagal ikut Prom Night. Di sana teman-temannya dan sejumlah siswa lain mempersiapkan dekorasi Prom Night. Dia menyesal karena Sue tidak mendukungnya untuk ikut tidak berlari saat itu. Kini Sue membantahnya bahwa apa yang mereka lakukan kepada Carrie sudah melewati batas kemudian menghindar dari Chris. Chris mengejar Sue, tahu bahwa Sue tidak peduli pada Carrie. Sue rela untuk dihukum Miss Desjardin bukan karena peduli pada Carrie melainkan karena dia memimpikan hal ini. Sue memimpikan dirinya berada di Prom Night dengan pacar yang sempurna. Itulah sebabnya dia menjalani hukuman dari Miss Desjardin. Sue terdiam mendengar perkataan Chris.
Sue pulang ke rumah dan menemukan Ibunya telah mengambil gaun merah yang akan dikenakannya pada Prom Night. Sue menyentuh gau tersebut kemudian mengambil keputusan.
Sementara itu di rumah, Carrie mmencoba untuk mengembangkan kemampuan telekinensis yang dimilikinya. Buku-buku beterbangan, berikut dengan ranjang yang dia duduki. Lampu-lampu seisi rumah menyala-mati tidak stabil, membuat Margareth curiga. Dia mengambil pisau yang baru saja dia cuci kemudian naik ke atas sambil memanggil Carrie. Ketika Margareth masuk ke kamar Carrie, dia menemukan bahwa Carrie sudah terlelap. Margareth meletakkan pisau di tangannya dengan hati-hati ke atas meja kemudian memperbaiki selimut Carrie. Carrie menggunakan kekuatannya kemudian pisau yang diletakkan Margareth jatuh ke lantai, membuat Margareth memekik kaget.
Keesokan harinya Sue melihat latihan tim lacrosse di mana pacarnya Tommy menjadi Kapten. Sue menemui Tommy usai latihan dan mengatakan pada frontal kepadanya bahwa Sue ingin Tommy mengajak Carrie ke Prom Night. Tommy tertawa kemudian tawanya terhenti ketika melihat keseriusan di wajah Sue. Sue sudah melakukan hal gila pada Carrie dan harus melakukan kegilaan lain sebagai cara untuk meminta maaf. Sue yakin bahwa Carrie akan menerima ajakan Tommy. Tommy sepakat membantu Sue.
Tommy mencari Carrie di perpustakaan dan tidak menemukannya. Dia menemukan Carrie di kantin kemudian duduk di depannya. Dia mengajak Carrie mengobrol santai namun Carrie tampak tegang dan bingung mengapa Tommy mendadak mau mengajaknya berbicara padahal selama ini mereka tidak pernah bertegur sapa. Carrie mulai merasa tidak nyaman ketika seisi kantin mengawasinya dan Tommy. Tommy mengajak Carrie untuk menemaninya ke Prom Night namun Carrie menolak dan meninggalkan Tommy sendirian di kantin. Tommy mengejar Carrie. Tommy memberitahu Carrie bahwa Sue tidak ingin pergi jadi dia mencari pengganti Sue yang mau menemaninya ke Prom Night. Tommy meminta maaf jika Carrie merasa sakit hati kemudian Carrie pergi meninggalkan Tommy di koridor.
Carrie menangis di dalam toilet. Miss Desjardin mendatangi Carrie, bertanya apakah Chris mengganggunya lagi. Carrie menjawab bukan itu masalahnya. Kini Tommy, pacar Sue mengajaknya untuk pergi ke Prom Night. Carrie tidak ingin ditipu lagi oleh mereka dan bingung mengapa Tommy memiliki untuk mengajaknya. Miss Desjardin membantu Carrie berdiri untuk melihat pantulan dirinya di depan cermin. Miss Desjardin menggoda Carrie dengan sedikit riasan di wajahnya, Carrie akan tampak cantik.
Miss Desjardin mendatangi Sue dan Tommy. Dia memperingatkan pada keduanya jika mereka mempermainkan Carrie, Miss Desjardin tidak akan tinggal diam. Salah seorang teman Chris mendengar pembicaraan mereka tapi dia berlalu. Sue bertahan bahwa Tommy akan tetap mengajak Carrie untuk memberikannya malam yang indah. Itu adalah hadiah yang bisa Sue berikan sebagai permintaan maafnya.
Tommy mengejar Carrie hingga ke rumahnya. Carrie terkejut, melihat setiap mobil yang lewat, takut jika Ibunya pulang ke rumah dan mendapati seorang lelaki mengunjunginya. Tommy berkeras mengajak Carrie dan tidak akan meninggalkan tempat itu sampai Carrie berkata bahwa dia mau menemani Tommy ke Prom Night. Carrie menerima ajakan Tommy kemudian Tommy pergi. Carrie pergi ke kota untuk membeli gaun tapi uangnya tidak cukup. Jadi dia menggunakan tabungannya untuk membeli kain dan dia sendiri yang akan membuat gaun menggunakan mesin jahit yang ada di rumah. Tanpa sepengetahuan Carrie, Chris dan keempat temannya memergoki Carrie membeli kain. Chris memutuskan untuk tidak tinggal diam membiarkan Carrie menikmati malam Prom Nightnya.
Carrie tiba di rumah saat hari sudah gelap dengan kilat menyambar tanda akan turun hujan. Ibunya berdiri di depan ruah, khawatir menunggunya karena tidak kunjung pulang. Carrie masuk ke dalam rumah kemudian memberitahu Ibunya bahwa seseornag telah mengajaknya ke Prom Night. Margareth terkejut mendengar berita mendadak ini kemudian berkata bahwa dia tidak akan mengizinkan Carrie pergi. Margareth menakuti Carrie bahwa mereka akan mempermainkan Carrie di Prom Night. Dia berkata bahwa setelah Kutukan Berdarah akan muncul lelaki seperti anjing yang mengendus bau darah baru tersebut. Lelaki itu akan mengais Carrie sampai mendapatkan sumber dari mana darah tersebut berasal. Carrie menjauh dari Ibunya ketika mendengarkan hal ini namun Margareth mengikuti jejak ke mana Carrie melangkah.
Margareth meminta Carrie untuk menolak ajakan lelaki tersebut. Lelaki yang akan membawanya ke suatu tempat yang tidak dikenali Carrie dengan minuman keras dan dosa lainnya. Carrie menolak mengikuti apa yang dikatakan Ibunya. Margareth memerintahkan Carrie untuk masuk ke dalam ruangan di bawah tangga dna mulai berdoa. Carrie menggerakkan tangannya sambil menyatakan penolakan. Seluruh perabotan di dalam ruangan melayang setidaknya tiga puluh senti dari tempat mereka masing-masing membuat Margareth memekik ketakutan dan dia jatuh ke karpet, diikuti seluruh perabotan tersebut. Carrie terperangah akan kekuatan telekinesisnya yang semakin berkembang pesat.
Margareth berlutut dalam posisi berdoa sementara Carrie memintanya untuk berdiri. Ketika tidak ada respon apapun dari Ibunya, Carrie menggunakan telekinesisnya untuk membuat Ibunya berdiri. Tapi kemampuan Carrie terlalu kuat hingga membuat Ibunya melayang di udara. Margareth berbisik bahwa Penyihir atau Iblis telah merenggut Carrie darinya sama seperti apa yang dialami oleh Ibunya dulu. Carrie berusaha menjelaskan bahwa berdasarkan ilmu yang dia dapatkan dari perpustakaan dan internet, kemampuan telekinesis ini didapatkan secara turun temurun mulai dari Nenek dan Ibunya sendiri terlewatkan. Garis keturunan berikutnya yaitu Carrie mendapatkan kembali kemampuan ini. Namun Margareth tidak mau mendengarkan Carrie dan terus berdoa. Carrie menjelaskan bahwa dia akan ikut Prom Night bersama Tommy dan tidak ingin membahas hal tersebut lagi dengan Ibunya.
Chris mengikuti Billy dan dua temannya ke salah satu peternakan babi. Di sana Billy membunuh salah satu babi dan Chris diminta untuk menggorok leher babi tersebut. Darah dari babi tersebut diletakkan di dalam ember kemudian disimpan Billy.
Keesokan harinya, tim dekorasi Prom Night menyelesaikan tugas mereka. Sue mendadak mual dan pergi ke toilet untuk muntah. Dia merasa ada yang berbeda dengan dirinya.
Di rumah, Carrie membuat gaun Prom Nightnya menggunakan kain yang dia beli dan mesin jahit di rumah. Ibunya mengawasi Carrie namun tidak berani berbuat banyak.
Pada malam harinya ketika sekolah kosong, Billy dan Chris pergi ke sana dan ke balik panggunglah Billy bekerja. Dia meletakkan ember berisi darah babi yang dikaitkan pada seutas tali tepat di atas panggung. Di akhir Prom Night akan ada penobatan King dan Queen of Prom Night. Chris sudah bekerja sama dengan teman-teman satu gengnya sehingga Tommy dan Carrie akan menjadi pasangan terpilih. Ketika Carrie naik ke atas panggung, Chris dan Billy yang berdiri dari balik panggung akan menarik tali dan seember darah babi jatuh menimpa Carrie.
Hari di mana Prom Night diadakan akhirnya tiba. Tina, Heather, Nicky, dan Lizzy berdandan habis-habisan di salon. Tommy dan teman-teman lelakinya mencari pakaian yang pantas untuk mereka kenakan. Sore harinya, Carrie mengenakan gaun Prom Night buatannya, menunggu kedatangan Tommy. Ibunya meminta Carrie untuk melepaskan gaun tersebut, membakarnya, kemudian meminta pengampunan pada Tuhan. Carrie menolak dan Ibunya menampar pipinya sendiri sebagai usaha untuk menghukum diri. Carrie menggunakan telekinesisnya untuk menghentikan Ibunya menyakiti diri sendiri kemudian melihat ke jendela kamarnya hanya untuk menemukan mobil lewat. Ibunya meyakinkan Carrie bahwa Tommy tidak akan datang ketika sebuah mobil berhenti di depan rumah mereka dan Tommy melangkah keluar.
Carrie menuruni tangga menuju lantai satu untuk menyambut Tommy. Ibunya mengikutinya dari belakang dan meneriakkan dosa-dosa. Carrie tidak tahan kemudian menahan Ibunya, memperingatkannya. Margareth berbisik keberadaan tangan Iblis yang kini menhaan gerakan tubuhnya. Dia berbicara lagi dan Carrie menutup paksa mulut Ibunya. Carrie mendorong Ibunya masuk ke dalam ruangan di bawah tangga kemudian menggunakan kemampuan telekinesisnya lagi untuk mengunci pintu dan menyalakan radio agar Tommy tidak mendengar suara Ibu Carrie yang menghantamkan kepalanya ke pintu berulang kali.
Carrie membuka pintu dan Tommy terperangah melihat penampilan Carrie. Mereka naik ke mobil kemudian turun di sekolah. Di sana sudah ada banyk siswa yang datang dengan pakaian yang indah. Tommy memperkenalkan Carrie kepada sahabatnya yang bernama George Dawson. Dia pergi ke Prom Night dengan pacarnya Erika yang bersekolah di SMA lain. Erika tampak kagum dengan gaun Carrie dan bertanya di mana dia membelinya. Carrie menjawab bahwa dia membuatnya sendiri. Erika tampak takjub.
Saat Tommy mengajak Carrie duduk, Miss Desjardin mendatanginya kemudian mengajaknya berbicara. Tommy memita izin untuk pergi mengambilkan minuman. Di meja yang menyediakan minuman, Tommy mengirimi Sue pesan singkat, memberitahunya bahwa semuanya lancar. Sue yang tinggal di rumah membaca kiriman pesan dari Tommy, merasa sedih tapi dia meyakinkan diri bahwa ini adalah tindakan yang benar.
Tommy dan Carrie menghabiskan waktu berikutnya dengan berdansa. Ketika pembawa acara memutuskan untuk menghentikan lagu, dia memberitahukan bahwa sudah saatnya acara untuk penobatan King dan Queen of Prom Night. Tommy dan Carrie kembali duduk dan Carrie terkejut melihat namanya berada di nominasi Queen of Prom bersama dengan nama Tommy. Tommy membujuk Carrie sehingga mereka memilih nama mereka untuk dinobatkan menjadi King dan Queen of Prom Night.
Chris dan Billy masuk ke pintu belakang, memberikan sejumlah kertas pada sahabatnya berisi nominasi King dan Queen of Prom Night yang semuanya ditulis nama Carrie dan Tommy. Hal ini dilakukan Chris agar Carrie benar-benar terpilih dan naik ke atas panggung. Saat bersembunyi di balik panggung, Chris mengirim pesan singkat kepada Sue. Di rumahnya, usai mandi, Sue membaca pesan singkat yang dikirim Chris. Merasa Carrie berada di bawah ancaman Chris, Sue bergegas naik mobil menuju sekolah.
Rencana Chris berhasil. Panitia mengumumkan bahwa yang terpilih menjadi King dan Queen of Prom Night adalah Tommy Ross dan Carrie White. Carrie terperangah kemudian naik ke atas panggung bersama Tommy. Sue masuk ke dalam ruangan Prom Night dan menemukan sosok Chris bersembunyi di balik panggung memegang tali yang berujung pada sebuah ember yang tergantung tepat di atas Carrie. Miss Desjardin melihat Sue kemudian mendorongnya hingga keluar dari Prom Night kemudian mengunci pintunya. Sue berusaha memperingatkan Miss Desjardin namun Miss Desjardin tidak mendengarkan karena dia mengira keberadaan Sue di sini bisa merusak momen Carrie.
Pada saat itulah Chris menarik tali dan seember darah babi menghujani Carrie. Sahabt Chris yang bertugas di bagian kepanitiaan memutar video hasil rekaman Chris di mana Carrie terbaring di lantai kamar mandi dengan terbalutkan handuk. Darah menstruasi pertama Carrie tercecer di mana-mana. Carrie terkesiap memandang semua ini sementara Tommy berteriak penuh kemarahan. Di belakang panggung, Billy mengikat kembali tali yang berujung pada ember kosong untuk menahannya agar ember tersebut tidak jatuh kemudian menarik lengan Chris. Billy menilai bahwa tindakan mereka ini merupakan tindkan kriminal sehingga mereka harus melarikan diri sebelum tertangkap. Aula dipenuhi dengan jeritan dan tawa anyak orang melihat Carrie yang berlumuran darah babi, membuat emosi Carrie mulai naik ke permukaan.
Tali yang diikat Billy untuk menahan ember kini terlepas karena ikatannya tidak terlalu kuat. Ember jatuh ke arah Tommy yang kini berdiri di mana Carrie berdiri sebelumnya. Tommy tewas ketika ember besi tersebut menimpa kepalanya, membuat Carrie terkejut. Chris yang berada di pintu keluar bersama dengan Billy, terkejut melihat Tommy tewas sebelum Billy menariknya pergi.
Emosi Carrie meluap. Dia mendorong Miss Desjardin yang menglurkan tangannya untuk membantu Carrie. Dengan seluruh kemampuan telekinesis yang dimilikinya, Carrie mendorong seisi Prom Night. Heather, yang berusaha melarikan diri menghantam pintu dengan kepala terlebih dahulu. Sue yang berada tepat di depan pintu terkejut melihat darah Heather melumuri kaca retak yang terpasang pada pintu dengan darahnya. Sue menelepon bantuan, memberitahukan bahwa terjadi ledakan di sekolahnya.
Carrie memblokir seluruh pintu keluar. Anak lelaki yang mencoba kabur menggunakan tangga terbunuh karena Carrie melipat tangga yang digunakannya. Anak lelaki lain yang merekam kemampuan telekinesis Carrie terhantam meja yang dilayangkan Carrie kepadanya, membuatnya tewas seketika. Nicky dan Lizzy, si kembar perempuan yang membantu Chris menjadi incaran Carrie berikutnya. Pipa-pipa yang memuat air diaktifkan oleh Carrie sehingga aula dipenuhi dengan genangan air. Baik Nicky dan Lizzy terpeleset dalam usaha mereka mencari pintu keluar. Carrie membuat keduanya tertahan dalam posisi telungkup di dalam aula. Seluruh orang yang panik ketakutan menginjak tubuh Nicky dan Lizzy hingga mereka tewas. Tina diajak lari oleh teman lelakinya ketika Carrie mengawasinya. Carrie memutuskan sambungan kabel yang berada di atas panggung, membuat ornamen bulan sabit terbakar. Carrie melemparkan ornamen bulan sabit yang terbakar ke arah Tina hingga dia terjatuh. Setiap senti tubuh Tina dipercikkan dengan kabel listrik yang berada di bawah kendali Carrie. Tina mati terbakar tidak lama kemudian.
Carrie membawa Miss Desjardin ke atas panggung kemudian menjatuhkan kabel beraliran listrik ke atas genangan air yang memenuhi aula. Seisi aula tersetrum dan berhenti mencari pintu keluar karena mereka kini berusaha mencapai daerah yang tidak tergenang air. Miss Desjardin terperangah melihat sosok Carrie yang berusaha membalaskan dendamnya satu persatu ke orang-orang yang tidak dia sukai. Carrie membuat telekinesisnya melayangkan dirinya untuk menghindari genangan air kemudian berhasil keluar dari kawasan sekolah yang terbakar dengan selamat. Dari tempatnya berdiri, Carrie melihat Chris dan Billy melarikan diri dengan menaiki mobil.
Carrie mengejar keduanya. Dengan hentakan kakinya, dia membuat jalan yang hendak dilewati Chris dan Billy menjadi retak. Keduanya terpaksa berputar arah. Chris terkejut melihat Carrie berdiri dengan berlumuran darah babi kemudian menyuruh Billy untuk menabrak Carrie. Billy menginjak pedal gas namun dengan sekali gerakan Carrie berhasil menghentikan mobil Billy. Billy yang tidak mengenakan sabuk keselamatan menghantam roda kemudi hingga hidungnya berdarah, membuatnya hilang kesadaran. Carrie mengunci pintu mobil, membuat Chris terperangkap. Dia menggunakan sabuk keselamatan untuk mencekik Chris namun Chris berhasil melepaskan diri. Chris menggantikan posisi Billy berusaha menabrak Carrie namun Carrie mengarahkan mobil tersebut ke arah pom bensin di belakangnya. Mobil tersebut menghantam areal pom bensin dan kepala Chris menghancurkan kaca mobil, membuat wajahnya berdarah dalam sisa-sisa kepingan kaca mobil. Chris memandang Carrie, berusaha melepaskan diri tapi gagal. Carrie meninggalkan pom bensin, kemudian merobohkan salah satu tiang listrik hingga areal pom bensin tersebut meledak, menewaskan Chris dan Billy di dalamnya.
Carrie pulang ke rumahnya usai membalaskan dendam, tapi tidak menemukan Ibunya. Carrie menangis dalam bak mandi, berusaha untuk membersihkan diri. Usai membersihkan diri, Carrie mencari Ibunya lagi dan kini menemukannya. Ibunya menceritakan masa lalu di mana dia dan suaminya berbuat dosa dan kini Carrie lahir. Ibunya ingin mengirimkan kembali Carrie ke Tuhan begitu melahirkan Carrie namun dia lemah. Dia begitu menyayangi Carrie dan ingin membesarkannya. Carrie tersenyum kemudian setuju ketika Ibunya mengajaknya untuk berdoa.
Carrie berlutut, kedua tangannya memegang tangan kiri Ibunya dan Margareth mulai berdoa. Perlahan Margareth memeluk putrinya dengan tangan kiri. Carrie mengenyakkan diri pada bahu kiri Ibunya.
"Bapa kami yang ada di Surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah Kerajaan-Mu. Jadilah kehendakmu. Di atas Bumi seperti di dalam Surga."
Begitu Margareth menutup bibirnya, tangan kanannya keluar membawa sebilah pisau, menusuk punggung Carrie. Carrie tersentak kaget dan dalam kesakitan kemampuan telekinesisnya muncul. Margareth terdorong ke belakang bersama dengan pisaunya. Sementara itu Carrie terdorong ke arah yang berlawanan dengan Ibunya, terguling menuruni tangga menuju lantai di bawah. Ibunya datang kepadanya membawa bilah pisau yang sama, menggores setiap bagian dari tubuh Carrie yang bisa dijangkaunya. Carrie berusaha meloloskan diri tepat ketika dia justru jatuh telentang dan Margareth berada di atasnya. Pisau Margareth hanya berjarak beberapa senti dari wajah Carrie ketika kemampuan telekinesis Carrie menahan gerakan Ibunya.
Carrie menggunakan pikirannya untuk melayangkan berbagai peralatan tajam di dalam rumahnya, termasuk jarum jahit, pisau, gunting, bahkan penggaris. Semua benda tajam tersebut melayang mengelilingi Margareth yang tersentak kaget. Dia memperingatkan Carrie namun Carrie tidak sanggup menahan lebih lama lagi. Seluruh benda tajam tersebut menghantam Margareth dalam posisi patung salib, menusuknya berulang kali.
Carrie terbangun, menyesal telah membunuh Ibunya. Saat Carrie membelai wajah Ibunya, Margareth seperti bangkit dari kematian. Dia terengah-engah dalam napas-napas terakhirnya. Carrie melepaskan sebagian benda tajam yang menusuk Ibunya kemudian membaringkannya dalam pangkuan Carrie. Margareth tewas tak lama kemudian.
Seorang gadis masuk ke dalam rumah Carrie, memanggil namanya. Carrie menoleh, melihat Sue berjalan ke arahnya, menawarkan bantuan. Carrie menolak, menggendong Ibunya dengan kedua tangannya. Carrie menggunakan kembali kemampuan telekinesisnya, menjatuhkan batu-batu dari langit, berniat bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya dan Ibunya dalam hujan batu. Sue mengulurkan tangannya, meminta Carrie untuk kabur bersamanya. Carrie mengarahkan tangannya ke perut Sue, berkata bahwa Sue mengandung anak perempuan. Anaknya dan Tommy. Carrie mendorong Sue menggunakan telekinesisnya dan mendaratkan Sue dengan lembut di atas rerumputan. Sue melihat rumah Carrie roboh, hancur dalam hujan batu, tidak akan ada yang keluar dari sana hidup-hidup.
Sue mendatangi makam Carrie. Pada batu nisannya seseorang telah menuliskan dengan tinta merah, menyatakan bahwa Carrie akan terbakar di Neraka. Sue meletakkan bunga mawar putih di atas batu nisan Carrie, bersimpati pada hidup singkat penuh penderitaan yang telah dijalani Carrie. Begitu Sue pergi, batu nisan Carrie pecah berantakan dan terdengar suara teriakan.
Alternative ending :
Sutradara Kimberly Peirce membuat akhir yang berbeda antara tayangan di bioskop dan tayangan di DVD Bluray.
Usai mendatangi makam Carrie, Sue melahirkan di Rumah Sakit. Namun pada saat persalinan, tangan bayinya muncul, penuh darah, dan mencengkeram perut Sue. Sue berteriak ketakutan, Ibunya di samping Sue, berusaha membangunkan Sue dari mimpi buruk.
Carrie mengejar keduanya. Dengan hentakan kakinya, dia membuat jalan yang hendak dilewati Chris dan Billy menjadi retak. Keduanya terpaksa berputar arah. Chris terkejut melihat Carrie berdiri dengan berlumuran darah babi kemudian menyuruh Billy untuk menabrak Carrie. Billy menginjak pedal gas namun dengan sekali gerakan Carrie berhasil menghentikan mobil Billy. Billy yang tidak mengenakan sabuk keselamatan menghantam roda kemudi hingga hidungnya berdarah, membuatnya hilang kesadaran. Carrie mengunci pintu mobil, membuat Chris terperangkap. Dia menggunakan sabuk keselamatan untuk mencekik Chris namun Chris berhasil melepaskan diri. Chris menggantikan posisi Billy berusaha menabrak Carrie namun Carrie mengarahkan mobil tersebut ke arah pom bensin di belakangnya. Mobil tersebut menghantam areal pom bensin dan kepala Chris menghancurkan kaca mobil, membuat wajahnya berdarah dalam sisa-sisa kepingan kaca mobil. Chris memandang Carrie, berusaha melepaskan diri tapi gagal. Carrie meninggalkan pom bensin, kemudian merobohkan salah satu tiang listrik hingga areal pom bensin tersebut meledak, menewaskan Chris dan Billy di dalamnya.
Carrie pulang ke rumahnya usai membalaskan dendam, tapi tidak menemukan Ibunya. Carrie menangis dalam bak mandi, berusaha untuk membersihkan diri. Usai membersihkan diri, Carrie mencari Ibunya lagi dan kini menemukannya. Ibunya menceritakan masa lalu di mana dia dan suaminya berbuat dosa dan kini Carrie lahir. Ibunya ingin mengirimkan kembali Carrie ke Tuhan begitu melahirkan Carrie namun dia lemah. Dia begitu menyayangi Carrie dan ingin membesarkannya. Carrie tersenyum kemudian setuju ketika Ibunya mengajaknya untuk berdoa.
Carrie berlutut, kedua tangannya memegang tangan kiri Ibunya dan Margareth mulai berdoa. Perlahan Margareth memeluk putrinya dengan tangan kiri. Carrie mengenyakkan diri pada bahu kiri Ibunya.
"Bapa kami yang ada di Surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah Kerajaan-Mu. Jadilah kehendakmu. Di atas Bumi seperti di dalam Surga."
Begitu Margareth menutup bibirnya, tangan kanannya keluar membawa sebilah pisau, menusuk punggung Carrie. Carrie tersentak kaget dan dalam kesakitan kemampuan telekinesisnya muncul. Margareth terdorong ke belakang bersama dengan pisaunya. Sementara itu Carrie terdorong ke arah yang berlawanan dengan Ibunya, terguling menuruni tangga menuju lantai di bawah. Ibunya datang kepadanya membawa bilah pisau yang sama, menggores setiap bagian dari tubuh Carrie yang bisa dijangkaunya. Carrie berusaha meloloskan diri tepat ketika dia justru jatuh telentang dan Margareth berada di atasnya. Pisau Margareth hanya berjarak beberapa senti dari wajah Carrie ketika kemampuan telekinesis Carrie menahan gerakan Ibunya.
Carrie menggunakan pikirannya untuk melayangkan berbagai peralatan tajam di dalam rumahnya, termasuk jarum jahit, pisau, gunting, bahkan penggaris. Semua benda tajam tersebut melayang mengelilingi Margareth yang tersentak kaget. Dia memperingatkan Carrie namun Carrie tidak sanggup menahan lebih lama lagi. Seluruh benda tajam tersebut menghantam Margareth dalam posisi patung salib, menusuknya berulang kali.
Carrie terbangun, menyesal telah membunuh Ibunya. Saat Carrie membelai wajah Ibunya, Margareth seperti bangkit dari kematian. Dia terengah-engah dalam napas-napas terakhirnya. Carrie melepaskan sebagian benda tajam yang menusuk Ibunya kemudian membaringkannya dalam pangkuan Carrie. Margareth tewas tak lama kemudian.
Seorang gadis masuk ke dalam rumah Carrie, memanggil namanya. Carrie menoleh, melihat Sue berjalan ke arahnya, menawarkan bantuan. Carrie menolak, menggendong Ibunya dengan kedua tangannya. Carrie menggunakan kembali kemampuan telekinesisnya, menjatuhkan batu-batu dari langit, berniat bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya dan Ibunya dalam hujan batu. Sue mengulurkan tangannya, meminta Carrie untuk kabur bersamanya. Carrie mengarahkan tangannya ke perut Sue, berkata bahwa Sue mengandung anak perempuan. Anaknya dan Tommy. Carrie mendorong Sue menggunakan telekinesisnya dan mendaratkan Sue dengan lembut di atas rerumputan. Sue melihat rumah Carrie roboh, hancur dalam hujan batu, tidak akan ada yang keluar dari sana hidup-hidup.
Sue mendatangi makam Carrie. Pada batu nisannya seseorang telah menuliskan dengan tinta merah, menyatakan bahwa Carrie akan terbakar di Neraka. Sue meletakkan bunga mawar putih di atas batu nisan Carrie, bersimpati pada hidup singkat penuh penderitaan yang telah dijalani Carrie. Begitu Sue pergi, batu nisan Carrie pecah berantakan dan terdengar suara teriakan.
Alternative ending :
Sutradara Kimberly Peirce membuat akhir yang berbeda antara tayangan di bioskop dan tayangan di DVD Bluray.
Usai mendatangi makam Carrie, Sue melahirkan di Rumah Sakit. Namun pada saat persalinan, tangan bayinya muncul, penuh darah, dan mencengkeram perut Sue. Sue berteriak ketakutan, Ibunya di samping Sue, berusaha membangunkan Sue dari mimpi buruk.
Trivia :
1. Film ini diadaptasi dari novel Carrie karangan Stephen King yang diterbitkan pada 5 April 1974
2. Novel Carrie pernah diadaptasi ke dalam sebuah film oleh sutradara Brian de Palma dan dirilis pada 3 November 1976. Pada waktu itu Carrie diperankan oleh Sissy Spacek yang sudah berusia 26 tahun
3. Kimberly Peirce menghubungi Stephen King dan Brian de Palma untuk meminta izin membuat remake film Carrie yang disesuaikan dengan zaman sekarang
4. Chloe tidak mengetahui bahwa yang digunakan dalam shooting adalah darah babi sungguhan hingga pembuatan film berakhir. Hal ini membuatnya marah namun pada akhirnya dia memaafkan sutradara
5. Julianne Moore sendiri yang mengusulkan agar rambutnya sedikit dicat kelabu untuk menunjukkan uban
Berikut ini merupakan poster dari film Carrie.
Berikut ini merupakan poster dari film Carrie.
Adegan Film Carrie :
Miss Desjardin menenangkan Carrie dalam insiden di kamar mandi
Adegan Film Carrie :
Margareth membawa Carrie pulang usai insiden di kamar mandi
Adegan Film Carrie :
Carrie mengembangkan kemampuan telekinesisnya
Adegan Film Carrie :
Sue membujuk Tommy agar mengajak Carrie ke Prom Night
Adegan Film Carrie :
Tommy dan Carrie di Prom Night
Adegan Film Carrie :
Billy Nolan dan Chris Hargensen menunggu momen untuk menarik tali
Adegan Film Carrie :
Carrie membalaskan dendam pada saat Prom Night
Tidak ada komentar:
Posting Komentar